Dia Kembali?

Kamu pergi setelah memberiku angan untuk mencintai 
Kamu pergi setelah memberiku harapan dalam mengejar mimpi
Kamu pergi dengan perih yang tertinggal disini 
Kamu pergi ....
Dan sekarang kembali 


Tiba-tiba dia datang, yah datang sambil memberi sapaan hangat malam itu. Aku diam melihat dia menyapaku, setelah 1 tahun dia pergi tanpa permisi, sekarang dia datang dengan senyum penuh arti. Jujur aku bingung. Haruskah aku senang karna dia yang dulu selalu ada dipikiranku datang kembali padaku? Ataukah aku harus sedih karna saat ini kamu yang kuharap untuk kembali, tak kunjung datang untuk menghampiri?

Saat ini aku sedang terpuruk karna kepergianmu. Salahkah aku jika mencoba membuka hati yang dulu terluka untuknya? Salahkah aku jika mengijinkan dia mengisi kekosongan yang kamu ciptakan? Bukan maksudku untuk menjadikan dia pelampiasan setelah kepergianmu, tapi aku hanya ingin mengobati luka yang baru saja muncul di hatiku. Dan tanpa aku minta, dia muncul saat aku berusaha mengobati luka yang kamu ciptakan itu.

Tapi terkadang aku takut. Aku takut dia akan pergi lagi seperti dulu. Dia pergi seperti dirimu, tanpa permisi. Aku juga tak mau dipanggil bodoh, karna jatuh dalam perangkap yang sama, oleh orang yang sama pula. Meski aku memang merindukan dia, merindukan perhatiannya, merindukan keseriusannya. Bahkan aku merindukan setiap amarah yang keluar dari bibirnya.

Dia berbeda. Bukan. Lebih tepatnya, kalian berbeda. Tak ada sedikitpun persamaan yang aku temukan dalam diri kalian. Cara kalian berpikir, berucap, bercanda, marah. Hingga cara kalian memperlakukan aku dulu, tak ada yang sama. Tunggu, aku menemukannya. Ada yang sama dari kalian berdua. Ya kalian sama-sama pergi dariku, kalian sama-sama menyakitiku, dan bahkan kalian sama-sama tak menghiraukan sosokku.

Tapi sepertinya aku tak akan menghiraukan kehadirannya. Bukan karna aku membencinya, atau karna aku masih menyimpan dendam untuknya. Tapi lebih karna aku masih terlalu mencintaimu, aku masih terlalu menyimpan rindu untukmu, bahkan aku masih terlalu mengharapkan kehadiranmu. Maaf untuk semua itu, aku memang bodoh. Aku bodoh. Karna bagiku kamu terlalu berarti.







-Nana-


Komentar

Posting Komentar

"Recehan kalian sangat berarti untuk pembangunan blog ini kedepan. Terima kasih."

Postingan populer dari blog ini

Aku, Kamu, Dia, Mereka = INDONESIA

Sanggupkah Aku?

Bicara Hanya Bicara