Memory

Mengingat dirimu, suatu kebiasaan berharga
Melupakan dirimu, suatu usaha yang tak ada artinya.....



Ada yang berubah dari sikapmu. Entahlah, mungkin karna sudah tidak ada lagi bayangku disetiap langkah kakimu. Atau lebih tepatnya, karna kamu mulai mencoba menghapus bayang-bayangku dalam hidupmu. Sama seperti saat kamu mulai menghapus kenangan kita dari hati dan pikiranmu.
Aku juga sedang belajar untuk menghapus bayang-bayangmu dalam setiap tarikan napasku, tapi sayangnya hati dan pikiranku tak pernah mau melepas semua kenangan tentangmu. Kenangan tentang kita. 

Menangis? Maaf tapi aku bukan sosok yang bisa dengan mudah menangisi sebuah kenangan yang tertinggal. Sebab bukan aku yang meninggalkan kenangan ini, tapi kamu yang tak pernah peduli dengan semua yang telah terjadi. 
Awalnya aku ingin bertahan. Namun sekuat apapun aku berusaha mempertahankan perasaan ini, tetap saja yang kudapatkan hanya sebuah luka. Aku berusaha memendam rasa yang pernah kita bangun bersama, tapi aku tak bisa selamanya menjaga rasa ini berada disana. 

Sebenarnya aku bisa dengan mudah melupakan apa yang terjadi diantara kita, tapi aku tak pernah mau melakukannya. Karna setidaknya kamu pernah memberiku kebahagiaan, ketenangan, juga kekuatan di dalam kegelisahan. Tak mau melupakan bukan berarti aku lemah dengan semua kenangan yang telah ada, tapi setidaknya aku menjadi lebih kuat dengan mengingat kesalahan dalam kenangan yang aku punya. 
Kenangan menjadikan aku tak berdaya, tapi kenangan itu pula yang menjadikan aku sosok yang lebih dewasa. Kenangan menjadikan kita sosok yang bermakna, meskipun awalnya hanyalah sosok yang tak pernah menyadari arti dari kata cinta. 

Kamu memang membuatku kecewa, tapi setidaknya kamu pernah membuatku bahagia. Kamu mungkin memberiku luka, tapi setidaknya kamu pernah memberiku cinta.



.....Kenangan tidak melulu tentang kepedihan
Adakalanya kenangan menyimpan sejuta senyuman.




-Nana-

Komentar

Posting Komentar

"Recehan kalian sangat berarti untuk pembangunan blog ini kedepan. Terima kasih."

Postingan populer dari blog ini

Aku, Kamu, Dia, Mereka = INDONESIA

Sanggupkah Aku?

Bicara Hanya Bicara